Dampak Curah Hujan Tinggi Bagi Sektor Pertanian

         KUDUS - Terjadinya anomali iklim dapat menyebabkan perubahan cuaca yang tidak normal dan sangat fluktuatif. Salah satu penyebab anomali iklim ini adalah karena pemanasan global. Perubahan iklim dan cuaca ini tentunya sangat berpengaruh besar bagi banyak sektor, salah satunya sektor pertanian.

         Beberapa hari terakhir, Indonesia tengah dilanda hujan ekstrem akibat dari anomali iklim ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan intensitas hujan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan. BMKG menyatakan bahwa hujan ekstrem akan berlangsung dari Jumat (30/12/2022) hingga pergantian tahun. Sedangkan untuk wilayah karesidenan pati puncak hujan diperkirakan akan terjadi dalam rentang waktu Januari – Februari 2023.

         Sektor pertanian menjadi salah satu yang dirugikan dengan adanya hujan ekstrem yang tengah melanda Indonesia terutama di Pulau Jawa. Hujan ekstrem ini akan berdampak pada terjadinya kegagalan panen. Kegagalan panen yang terjadi secara global dapat berdampak pada penurunan produktivitas maupun kualitas produksi di sektor pertanian.

         Potensi kerusakan tanaman akibat terendam banjir karena curah hujan tinggi sangat merugikan bagi petani. Tanaman yang terendam banjir akan rusak karena akan mengurangi suplai oksigen dan karbondioksida sehingga mengganggu proses fotosintesis dan respirasi serta berpotensi menyebabkan tanaman menjadi busuk. Adanya peningkatan kelembaban udara yang berpotensi memunculkan penyakit tanaman yang meningkatkan resiko gagal panen. Curah hujan yang tinggi juga akan menghanyutkan lapisan subur pada tanaman. Bahkan jika terjadi banjir pada lahan pertanian maka tanaman akan rusak bahkan ikut hanyut bersama banjir.

         Potensi terjadinya gagal panen sangat besar saat curah hujan tinggi. Adapun upaya untuk meminimalisir gagal panen adalah dengan melakukan pemanenan lebih awal. Dikutip dari Dosen Agroteknologi Universitas Muria Kudus, Drs. Hendy Hendro HS, M.Si. mengatakan "Kalau sekiranya sudah layak panen bisa langsung dipanen saja, tidak perlu menunggu lama-lama. Dari pada gagal panen besar lebih baik dilakukan pemanenan lebih awal, walaupun hasilnya tidak maksimal artinya ada hasil walau tidak maksimal sehingga petani tidak rugi besar." tegas Drs. Hendy Hendro HS, M.Si.

         Namun, curah hujan yang tinggi juga mempunyai dampak positif dalam sektor pertanian yakni dalam hal pengairan. Curah hujan yang tinggi membuat para petani lebih efektif dan efisien dalam melakukan pengairan. Hujan juga membuat petani lebih cepat dalam menanam jagung, padi, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan tanah yang kena hujan jadi lembab dan gembur sehingga mudah untuk diolah, dibajak, atau dicangkul.

         Akibat dari curah hujan yang tinggi juga menyebabkan harga bahan pokok seperti beras dan sayuran mengalami peningkatan harga dari biasanya, karena peningkatan permintaan dan pengaruh cuaca ekstrem yang mempengaruhi masa panen serta keterlambatan pengiriman barang terdampak kemacetan lalu-lintas kendaraan pengangkut.

         Dalam bidang pertanian, sangat penting mengetahui informasi cuaca dan iklim untuk menentukan waktu tanam dan jenis tanaman yang sesuai untuk ditanam. Maka dari itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan, pemahaman informasi iklim dan cuaca bagi petani akan menjadi faktor penting untuk menjaga stabilitas produksi pangan di sektor pertanian.

Penulis: Isti & Maulina

Editor: Iman